Kontrak Pembangunan dan Rehabilitasi Venues GBK Ditandatangani

By Admin

nusakini.com-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penandatanganan empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi venues Gelora Bung Karno (GBK) dan lima paket konsultan manajemen kontruksi senilai Rp 1,2 triliun, Jakarta, Senin (15/8).

Penandatanganan kontrak pembangunan/rehabilitasi venues GBK tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. 

Empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun yang ditandatangani antara lain, renovasi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 769,6 miliar, renovasi Stadion Renang (Aquatic) dengan penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 274,6 miliar. 

Kemudian renovasi Stadion Hoki, Panahan, dan Sepak Bola A/B/C dengan penyedia jasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai kontrak Rp 95,5 miliar dan renovasi Stadion Tennis Indoor dan Tennis Outdoor centercourt dengan penyedia jasa PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 92,8 miliar. 

Lalu lima paket kegiatan konsultasi manajemen konstruksi antara lain, manajemen konstruksi induk pembangunan dan renovasi bangunan venues dan penataan kawasan komplek GBK dan Wisma Atlet Kemayoran dengan penyedia jasa PT Virama Karya (persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,8 miliar, lalu manajemen konstruksi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Deta Decon dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar. 

Kemudian manajemen konstruksi stadion renang (aquatic) GBK dengan penyedia jasa PT Sangkuriang dengan nilai kontrak Rp 4 triliun dan manajemen konstruksi lapangan hoki, panahan, lapangan sepakbola A/B/C GBK dengan penyedia jasa PT Artefak Arkindo dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar dan manajemen konstruksi stadion tenis indoor, tenis outdoor centercourt GBK dengan penyedia jasa PT Arkitek Team Empat dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar. 

Pembangunan/rehabilitasi venues GBK tersebut dilakukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan Asian Games XVIII pada 2018 mendatang. 

Menteri Basuki dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan pekerjaan tersebut harus memperhatikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dengan memperhatikan SMK3 maka pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan menjadi lebih tertib. 

Menteri Basuki mengambil contoh pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang mampu menerapkan SMK3. “Kenapa dia (pelaksana proyek MRT) bisa kita tidak bisa,” katanya. 

Menteri Basuki mengatakan, karena bangunan tersebut berada di tengah kota, maka harus bener-benar rapi dan harus teliti pembangunannya agar hasilnya nanti bisa dibanggakan. 

Renovasi GBK ditargetkan akan selesai pada Oktober 2017 karena pelaksanaan Asian Games XVIII akan berlangsung pada Agustus 2018 mendatang. Renovasi GBK tersebut belum termasuk kawasannya karena ini baru venues-nya seperti GBK, atletik, panahan, tenis indoor dan lainnya. “Akan tetapi kawasannya juga akan dibuka dan sekarang sedang didesain dan akan ditender sekitar November agar Januari (2017) sudah bisa bekerja,” tuturnya. 

Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ajar Prayudi mengatakan bahwa Ditjen Cipta Karya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,8 triliun yang dilaksanakan melalui mekanisme pendanaan tahun jamak (multiyears) untuk 10 paket kegiatan fisik, 10 paket kegiatan jasa konsultasi manajemen dan dua paket kegiatan perencanaan penataan kawasan. Pendanaan multiyears tersebut terbagi dalam dua tahun anggaran kegiatan yaitu tahun anggaran 2016 dan 2017 untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 2/2016 dalam mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018. 

Dukungan Ditjen Cipta Karya untuk Asian Games XVIII 2018 berupa pembangunan/rehabilitasi 12 bangunan venues olahraga, training facilities, penataan kawasan GBK Senayan dan penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran.(p/ab)